Untuk Mengendalikan Sampah, Pemerintah Desa Wonolelo Adakan Pelatihan Pengelolaan Sampah

Administrator 09 Mei 2017 11:21:27 WIB

Wonolelo-SID. Pemerintah desa wonolelo adakan pelatihan Pengelolaan Sampah dan Pembuatan Pupuk Organik. Kegitan ini dilaksanakan di aula Bale Desa Wonolelo. Acara ini dilaksanakan sebagai upaya pengendalian sampah khususnya di Desa Wonolelo. Acara ini dihadiri oleh perwakilan anggota Gapoktan, Dukuh se Desa Wonolelo, perwakilan Karang Taruna, Perwakilan kelompok PKK dan juga perwakilan dari kelompok ternak se Desa Wonolelo. 

Senin, 8 Mei 2017, Fajar B, dari Komunitas Untuk Jogja (KUJ) menyampaikan tentang pemanfaatan limbah, baik itu limbah organik maupun limbah an organik. "3 Langkah untuk limbah organik, yaitu untuk sebagai pupuk, sebagai makanan ternak dan dibuat briket", tambah Fajar.

Selain pemanfaatan limbah organik, tim dari KUJ juga menjelaskan bagaimana cara pemanfaatan limbah an organik, diantaranya botol plastik, plastik kantong dll. Limbah botol plastik digunakan sebagai tempat penanaman sayuran dengan metode fertikultur, yaitu dengan cara mengikat botol plastik bekas tersebut dan disusun dengan jarak kurang lebih 25-30 cm. Setelah selesai penyusunan, botol-botol tersebut diisi dengan media tanam dan kemudian ditanamai dengan bibit sayuran yang menghasilkan daun sebagai hasil produksinya. Setelah proses penanaman selesai, rangkaian botol-botol tersebut digantung dilokasi yang tidak mengganggu aktifitas. Hal ini sebagai salah satu upaya pemanfaatan lahan sempit untuk pertanian. 

Selain menjelaskan tentang fertikultur, KUJ juga mempraktekkan tentang pembuatan pupuk organik cair dari limbah sayuran dengan memanfaatkan botol bekas. 

"Langkah pertama, isikan sayuran-sayuran yang sudah tidak digunakan ke dalam botol bekas kurang lebih seperlima bagian. Kemudian tambahkan air teh manis atau air gula sebagai makanan bakteri, kurang lebih seperlima bagian, dan kemudaian tambahkan air sampai hampir memenuhi botol". lanjutnya. 

Proses pembuatan pupuk organik cair ini membutuhkan waktu sekitar 15 hari. Setiap hari, botol tersebut haru dibuka guna menghilangkan gas yang yang dihasilkan, sehingga botol tidak meletus. 

Hari ke dua, Selasa 9 Mei 2017, Petugas dari BPP kecamatan Pleret, Tri Purwoko, memberikan penjelasan mendetail tentang Pupuk Organik, baik cair maupun padat. Selain proses pembuatan, dia juga menjelaskan tentang pemanfaatan dan juga bahan lokal yang bisa dijadikan pupuk organik. 

"Banyak sekali bahan-bahan alam yang bisa kita manfaatkan untuk pembuatan pupuk organik, diantaranya, dedauanan seperti orok-orok, daun kacang-kacangan, dan lain-lain", Ungkap Tri Purwoko. 

Tidak hanya menyampaikan bahan-bahan organik, dia juga menyampaikan kandungan unsur hara yang terkandung dalam bahan tersebut. 

Kegiatan pelatihan ini diakhir dengan praktik pembuatan pupuk organik padat yang diawasi langsung oleh Tri Purwoko. (Adm_Lout)

Komentar atas Untuk Mengendalikan Sampah, Pemerintah Desa Wonolelo Adakan Pelatihan Pengelolaan Sampah

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Info Perkembangan Kasus Covid-19

Open Data for Gender

Open Data for Gender Inclusive Development

Open Government Indonesia

Aplikasi Rubah KK Online

Aplikasi Cetak KTP Online

Pengembangan Potensi Masyarakat

Waktu

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License